Full width home advertisement

kuliner

pendidikan

kesehatan

Post Page Advertisement [Top]

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang lahir pada tahun 2013 lalu dan merupakan pengembangan dari kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulm 2013 ini dalam perjalanannya sudah mengalami beberapa perubahan mulai dari sistem evaluasinya dan bahkan KI dad KD nya pun berubah. Permendikbud No. 24 Tahun  2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013. Pada bab II Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pasal 2 ayat (1) Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Ayat (2) Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Ayat (3) Kompetensi inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:  kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap social, kompetensi inti pengetahuan, dan kompetensi inti keterampilan. Ayat (4) Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.

 Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kenyataan di sekolah dalam penilaian harian Matematika kompetensi dasar 3.2 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar  di SD Negeri Gentinggunung Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Sukorejo  Kabupaten Kendal tingkat pemahaman siswa dalam menangkap pelajaran Matematika cukup baik, namun hasil belajar masih tergolong rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Mata pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasa cukup tidak menarik bagi banyak siswa di sekolah. Hal ini berdampak buruk bagi  hasil belajar siswa. Adanya bukti dari hasil evaluasi pelajaran Matematika  masih  di bawah KKM.

Data hasil evaluasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gentinggunung semester II tahun pelajaran 2021/2022, kompetensi dasar 3.2 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 80, dengan rerata kelas 49,57 dengan jumlah persentase ketuntasan belajar klasikal siswa hanya 26%.

Mengacu pada data tersebut di atas diketahui bahwa  rata-rata nilai mata pelajaran Matematika Kompetensi Dasar 3.2 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar perlu ditingkatkan hasil belajarnya. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar Matematika  adalah dengan menggunakan metode inkuiri.

Oleh karena itu penulis berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengadakan  penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas Bangun datar melalui Penerapan Metode Inkuiri dan penggunaan media benda konkrit bagi Siswa kelas IV SD Negeri Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten  Kendal Semester II tahun Pelajaran 2021/2022”.

 

B.      Identifikasi Masalah

Dari  uraian  latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1.        Pembelajaran kurang menarik sehingga siswa pasif dalam mengikuti pelajaran.

2.        Siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang kurang bervariasi.

3.        Siswa  hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat ,tidak diberi kesempatan untuk bertanya.

4.        Guru kurang memanfaatkan alat peraga maupun media pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran.

5.        Guru belum menerapkan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

C.      Pembatasan Masalah

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dengan menggunakan metode inkuiri pada Kompetensi Inti 3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain., serta Kompetensi Dasar 3.2 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar.

 

 

D.      Rumusan Masalah

Berdasarkan  latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dapat diuraikan adalah ”Berapa besar peningkatan hasil belajar Matematika materi luas bangun datar dengan menerapkan metode inkuiri dan penggunaan media benda konkrit pada siswa kelas IV SD Negeri Gentinggunung Semester II Tahun Pelajaran 2021/2022? “

E.      Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besaran peningkatan hasil belajar Matematika materi luas bangun datar dengan menerapkan metode inkuiri  dan penggunaan media benda konkrit pada siswa kelas IV SD Negeri Gentinggunung Semester II Tahun Pelajaran 2021/2022.

F.       Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

1.        Manfaat Teoretis :

Secara teoretis penelitian ini bermanfaat  untuk mendapat pengetahuan atau teori baru tentang peningkatan hasil belajar Matematika materi luas bangun datar dengan menerapkan metode inkuiri dan penggunaan media benda konkrit.

2.        Manfaat Praktis

a.         Bagi siswa

1)        Memberi kesan menyenangkan di dalam kegiatan belajar mengajar,sehingga pembelajaran menjadi aktif.

2)        Dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi luas bangun datar.

b.        Manfaat Bagi Guru.

1)        Sebagai bahan perbaikan pembelajaran yang dikelolanya, sehingga proses dan hasil dari pembelajaran mengalami peningkatan.

2)        Sebagai wahana dalam peningkatan profesionalitas guru karena mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

3)        Penumbuhan rasa percaya diri bagi guru.

c.         Manfaat bagi sekolah.

1)        Memiliki guru yang profesional dalam mengelola pembelajaran di depan kelas.

2)        Sekolah dapat berkembang sesuai dengan tuntutan jaman.

3)        Sebagai umpan balik dalam pembenahan kinerja guru

4)        Memfasilitasi guru yang akan mengadakan penelitian lanjutan guna meningkatkan mutu pendidikan.

d.        Manfaat perpustakaan sekolah

Memotivasi guru dan siswa untuk semaksimal mungkin memanfaatkan buku-buku di perpuskaan sekolah sebagai salah satu sumber belajar.

 Download file disini

 

 

5 komentar:

  1. Bermanfaat banget dan sangat membantu

    BalasHapus
  2. Bagus dan inspiratif untuk belajar anak. Bravo kang kud

    BalasHapus
  3. wew sangant sangat menjiwai profesi guru

    BalasHapus

terima kasih aa kud kud segera membalas

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib