Full width home advertisement

kuliner

pendidikan

kesehatan

Post Page Advertisement [Top]

 


KORELASI KEMAMAPUAN KORELASI GURU

DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB

SISWA KELAS VIII MTs DARUL ISHLAH

SUKOREJO – KENDAL

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses transmisi ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keterampilan yang dilakukan oleh seorang pendidik atau mereka yang memiliki tugas kependidikan, yang mana di dalamnya terdapat interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik untuk menguasai tujuan-tujuan pendidikan. [1] Pendidikan sebagai usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya.[2]  Karena belajar merupakan salah satu usaha yang dilakukan secara sadar oleh peserta didik untuk mencapai hasil dalam pembelajaran tentunya melalui proses pendidikan.

Proses pendidikan sesungguhnya telah berlangsung semenjak manusia dilahirkan ke dunia. Semenjak itu manusia telah tersentuh pendidikan yang diberikan oleh kedua orangtuanya pada anak tersebut. Karena keluargalah pendidik pertama yang diterima oleh manusia sebelum sekolah dan masyarakat.[3]

Pembelajaran sebagai proses yang dilakukan secara sengaja dan terencana, karena memiliki tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, agar proses pembelajaran yang disampaikan dapat sampai dengan baik antara guru dengan siswa.[4]

Pembelajaran juga suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[5] Di sinilah peran seorang guru sebagai penentu dalam mencapai hasil belajar muridnya.

Hasil belajar dirumuskan sebagai tujuan akhir dari sebuah proses kegiatan belajar mengajar dilakukan, maka siswa diharapkan dapat mencapai tujuan dari sebuah pembelajaran yang disebut dengan hasil belajar[6]. Hasil belajar digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang mengetahui materi yang sudah diajarkan. Hasil belajar merupakan perubahan yang relevan dan bersifat aktual[7].

Hasil belajar yang memuaskan juga didukung oleh faktor eksternal yakni cara penyampaian guru dalm proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menyampaikan materi ajar “pesan”. Sebaliknya dalam kegiatan belajar siswa juga berusaha memperoleh suatu hal, hal tersebut berupa pengalaman, wawasan, keterampilan atau isi materi yang disampaikan[8]. Karena guru merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari kehidupan sosial mereka dengan lingkungannya. Oleh sebab itu seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan tersendiri dalam mengkomunikasikan pembelajaran khususnya dalam kelas.

Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh seorang guru, karena apabila guru tersebut mampu berkomunikasi dengan baik, maka apa yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh murid-muridnya[9]. Sebaliknya apabila seorang guru tidak dapat mengkomunikasikan pembelajaran tersebut, maka murid akan cenderung kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru dan muridpun kurang merespon apa yang telah disampaikan.

 

 

Sebagimana sabda Rasulullah SAW tentang bagaimana cara menyampaikan pesan yang diriwayatkan oleh sayyidina Aisyah :

“Rasulullah tidak berbicara dengan sambung-menyambung seperti yang kalian lakukan ini, akan tetapi berbicaralah dengan terpisah-pisah ada jeda dan mengulangnya sebanyak tiga kali agar dapat diingat[10]. Begitulah dengan kemampuan berkomunikasi guru dapat dilatih secara terus-menerus, karena sebagai seorang guru tentunya mempunya tanggungjawab atas keberhasilan muridnya dalam menggapai prestasi.

Komunikasi aktif antara guru dan siswa menjadi syarat akan kesuksesan penyelenggaraan sebuah pendidikan yang humanis dari berbagai pihak pada upaya pemberantasan anak didik dari kebodohan[11]. Karenanya seorang guru sangatlah menginginkan muridnya berhasil sesuai dengan apa yang diinginkan.

Seperti halnya dengan proses pembelajaran bahasa Arab di MTs Darul Ishlah, sekolah swasta berbasis madrasah yang mana pelajaran bahasa Arab adalah pelajaran wajib yang harus diikuti oleh para siswanya, karena bahasa Arab merupakan salah satu pelajaran agama sebagai penunjang kurikulum sekolah.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang termashur di dunia, khususnya bagi umat Islam bahasa Arab menjadi pedoman karena merupakan bahasa Al-Qur’an.

Hal ini secara tidak langsung menuntut para siswanya untuk dapat memahami bahasa Arab secara utuh guna memenuhi kepentingan pendidikannya.

Namun secara pengamatan sederhana walaupun sekolah ini berbasis madrasah, siswa masih kurang dalam materi diniyahnya, khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab. Sampai saat ini masih banyak siswa yang kurang menyukai pembelajaran bahasa Arab karena tingkat kesulitan yang tinggi dan siswapun beranggapan bahwa pelajaran bahasa Arab adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami, karena pembelajaran bahasa Arab sangatlah berbeda denan pelajaran-pelajaran yang lain, sehingga siswapun cenderung kurang memperhatikan pelajaran dan sibuk dengan aktivitas masing-masing dan siswapun kurang serius dalam merespon pelajaran yang disampikan oleh guru tersebut, sehingga hasil yang dicapai kurang maksimal atau rendah[12].



[1] . Slamet Untung. Menelusuri Pendidikan ala Rasulullah (Semarang : Pustaka Rizki. 2007) h. 185

[2] Mamat Supriyatna. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor (Jakarta : Remaja Gravindo Persada. 2013) cet. 3. H. 7

[3] Abdul Majid. Strategi Pembelajaran (Bandung : Remaja Rosdakarya. 2013) cet. 3. H. 287

[4] Abdul Majid. Strategi Pembelajaran (Bandung : Remaja Rosdakarya. 2013) cet. 3. H. 288

[5] Abdul Majid. Strategi Pembelajaran (Bandung : Remaja Rosdakarya. 2013) cet. 3. H. 288

[6] Asep Jihad dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta : Multi Pressindo. Tt) cct. 3 h.78

[7] Hamzah B. Uno dan Nuruddin Muhammad. Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM (Jakarta : Bumi Aksara. 2013) h.75

[8] Dimyati dan Mudjiyono. Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : Adi Mahasatya. 2013) cct.4 h.170

[9] D. Deni Kaswana Halimah. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif (Bandung : Pribumi Mekar. 2008)cct.1 h.11

[10] Abdul Majid. Strategi Pembelajaran (Bandung : Remaja Rosdakarya. 2013) cct.3 h.297

[11] Mulyasa, Menjadi Guru Profesional. (Bandung : Remaja Rosdakarya. 2006) h.97

[12] Hasil wawancara bersama siswa MTs Darul Ishlah pada hari Jum’at 12 Juli 2016. 14.15

 

 

FILE LENGKAP UNDUH DISINI


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih aa kud kud segera membalas

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib