Full width home advertisement

kuliner

pendidikan

kesehatan

Post Page Advertisement [Top]

 


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.      Kondisi Awal

1.        Deskripsi Matematika Kondisi Awal

Kondisi awal dalam penelitian tindakan kelas ini berdasarkan hasil belajar yang diperoleh dari ulangan harian pelajaran Matematika materi luas bangun datar semester 2 tahun pelajaran 2021/2022, yang menunjukkan bahwa nilai ulangan harian Matematika materi luas bangun datar hanya memperoleh  rata-rata 49,575. Selengkapnya dapat disimak dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Prestasi Belajar Matematika KD 3.2 Kondisi Awal

Nilai

Frekuensi

Prosentase

Kualifikasi

100

0

0%

Tuntas

90

0

0%

Tuntas

80

2

9%

Tuntas

70

4

17%

Tuntas

60

2

9%

Tidak tuntas

50

4

17%

Tidak tuntas

40

5

22%

Tidak tuntas

30

6

26%

Tidak tuntas

Jumlah

23

100%

 

Rerata

49,57

 

 

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 0 orang (0%) memperoleh hasil Belajar Matematika dengan mendapatkan nilai 100, 0 orang (0%) mendapatkan nilai 90, 2 orang (9%) mendapatkan nilai 80, 4 orang (17%) mendapatkan nilai 70, 2 orang (9%) mendapatkan nilai 60, 4 orang (17%) mendapatkan nilai 50, 5 orang (22%) mendapatkan nilai 40, 6 orang (26%) mendapatkan nilai 30. Bila dilihat dari rata-rata hasil Belajar Matematika siswa sebesar 49,57 maka dapat diketahui bahwa secara keseluruhan hasil Belajar Matematika siswa dalam ulangan harian  kelas IV SDN Gentinggunung materi luas bangun datar berada pada kategori kurang.

Selengkapnya dapat dilihat dalam diagram batang berikut ini.

Diagram 4.1 Prestasi Belajar Matematika KD 3.2 Kondisi Awal

B.       Hasil Penelitian Siklus 1

a.         Perencanaan

Siklus pertama dilaksanakan peneliti dengan, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi luas bangun datar dengan indikator Menerapkan konsep luas bangun datar dalam kehidupan sehari-hari, menyusun instrumen penelitian (tes tertulis dan lembar observasi), menyiapkan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) II, menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran.

b.        Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus I meliputi: (1) Guru memberikan pertanyaan yang problematik tentang fenomena kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun datar (Invitasi). (2) Guru menugaskan pada siswa untuk mengeluarkan buku     pelajaran Matematika dan membuka halaman 105 - 156. (3) Siswa membaca buku paket Matematika pada halaman yang sudah diperintahkan guru. Secara berkelompok siswa melakukan kegiatan dan berdiskusi tentang luas bangun datar (eksplorasi). (4) Siswa berdiskusi tentang keliling bangun segitiga (Elaborasi). (5) Siswa dalam kelompok menyelesaikan lembar kerja yang diajukan guru. (6) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi kerjasama. (7) Siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang mendapat tugas. (8) Dengan mengacu pada jawaban siswa, melalui tanya jawab guru dan siswa membahas cara penyelesaian masalah yang tepat. (9) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. (10) Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, baik lewat tanya jawab, agar muncul gagasan/ide dari anak baik secara lisan/tertulis (Eksplorasi). (11) Siswa mengerjakan lembar tugas. (12) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.

Gambar 4.1. Penjelasan Praktek menghitung keliling bangun persegi

 

Berdasarkan data evaluasi hasil  Belajar Matematika  siklus I diperoleh data untuk nilai tertinggi sebesar 100, nilai terendah sebesar 50 dan rata-rata hasil Belajar Matematika sebesar 73,04 dengan ketuntasan belajar sebesar 65%. Selengkapnya dapat disimak dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.2 Prestasi Belajar Matematika KD 3.2 Siklus I

Nilai

Frekuensi

Presentase

Kualifikasi

100

3

13%

Tuntas

90

3

13%

Tuntas

80

4

17%

Tuntas

70

5

22%

Tuntas

60

4

17%

Tidak tuntas

50

4

17%

Tidak tuntas

40

0

0%

Tidak tuntas

30

0

0%

Tidak tuntas

Jumlah

23

100%

 

Rerata

73,04

 

 

 

Berdasarkan tabel prestasi belajar pada siklus I di atas, diperoleh data sebagai berikut : Siswa yang memperoleh nilai 100 sejumlah 3 orang dengan persentase 13 % dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memeperoleh nilai 90 sejumlah 3 orang dengan persentase  13% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 80 sejumlah 4 orang dengan persentase 17% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 70 sejumlah 5 orang dengan persentase 22% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 60 sejumlah 4 orang dengan persentase 17% dan dinyatakan tidak tuntas, Siswa yang memperoleh nilai 50 sejumlah 4 orang dengan persentase 17% dan dinyatakan tidak tuntas.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil Belajar Matematika KD 3.2 pada siklus I yaitu 15 orang siswa atau 65% mengalami ketuntasan dan 8 orang siswa atau 35% dinyatakan tidak lulus.

Dari hasil tes pembelajaran Matematika KD 3.2 dengan metode pembelajaran inkuiri dan pengguanaan media benda konkrit siklus I, juga dapat dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Diagram 4.2 Prestasi Belajar Matematika KD 3.2 Siklus I

c.         Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan teman sejawat, dalam hal ini guru senior untuk mengamati aktivitas dan kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran.

d.        Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan dengan mengkaji peningkatan prestasi belajar siswa dengan ketercapaian indikator kinerja. Refleksi juga dilakukan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan selama pelaksanaan penelitian. Kelemahan dalam pelaksanaan penelitian digunakan guru untuk memperbaiki pelaksanaan penelitian selanjutnya, sedangkan kekuatan penelitian dijadikan bahan meningkatkan kualitas penelitian yang akan dilaksanakan berikutnya.

Refleksi pembelajaran Matematika KD 3.2 pada siklus I juga difokuskan pada aktivitas siswa. Refleksi ini dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya. Adapun hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:

1.        Ketika dilakukan apersepsi dalam pembelajaran masih ada siswa yang tidak merespon dengan baik.

2.        Pada saat disampaikan tujuan pembelajaran, masih banyak siswa yang tidak tahu maksud dan tujuan belajar.

3.        Siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, masih banyak siswa yang bertanya kalau meraka tidak bisa mengerjakan materi yang sedang dipelajari dan jika ada pertanyaan dari guru siswa memilih diam tidak mau menjawab.

4.        Ada beberapa siswa yang tidak mencatat hal-hal penting yang diperoleh dari diskusi kelompok ahli.

5.        Ada beberapa siswa yang belum bisa menyampaikan secara jelas apa yang diperoleh dari diskusi kelompok ahli.

6.        Pada saat menyimpulkan materi, masih banyak siswa yang belum bisa menyimpulkan materi dan mencatat kesimpulan materi pembelajaran.

7.        Masih banyak siswa yang belum bisa berpendapat mengenai kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang telah dilakukan.

 

 

C.      Hasil Penelitian Siklus 2

a.         Perencanaan

Siklus kedua dilaksanakan peneliti dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi luas bangun datar dengan indikator Menerapkan konsep luas bangun datar dalam kehidupan sehari-hari, menyusun instrumen penelitian (tes tertulis dan lembar observasi), menyiapkan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) II, menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran.

b.        Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II meliputi: (1) Guru memberikan pertanyaan yang problematik tentang fenomena kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun datar (Invitasi). (2) Guru menugaskan pada siswa untuk mengeluarkan buku     pelajaran Matematika dan membuka halaman 105 - 156. (3) Siswa membaca buku paket Matematika pada halaman yang sudah diperintahkan guru. Secara berkelompok siswa melakukan kegiatan dan berdiskusi tentang luas bangun datar (eksplorasi). (4) Siswa melakukan praktek dengan benda nyata untuk menentukan luas bangun segitiga (Elaborasi). (5) Siswa dalam kelompok menyelesaikan lembar kerja yang diajukan guru. (6) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi kerjasama. (7) Siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang mendapat tugas. (8) Dengan mengacu pada jawaban siswa, melalui tanya jawab guru dan siswa membahas cara penyelesaian masalah yang tepat. (9) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. (10) Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, baik lewat tanya jawab, agar muncul gagasan/ide dari anak baik secara lisan/tertulis (Eksplorasi). (11) Siswa mengerjakan lembar tugas. (12) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.

Gamber 4.2. Penjelasan Praktek menentukan luas bangun segitiga

 

Berdasarkan data evaluasi hasil  Belajar Matematika  siklus II diperoleh data untuk nilai tertinggi sebesar 100, nilai terendah sebesar 60 dan rata-rata hasil Belajar Matematika sebesar 86,09 dengan ketuntasan belajar sebesar 96%. Selengkapnya dapat disimak dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Prestasi Belajar Matematika KD 3.2 Siklus II

Nilai

Frekuensi

Presentase

Kualifikasi

100

8

35%

Tuntas

90

4

17%

Tuntas

80

6

26%

Tuntas

70

4

17%

Tuntas

60

1

4%

Tidak tuntas

50

0

0%

Tidak tuntas

40

0

0%

Tidak tuntas

30

0

0%

Tidak tuntas

Jumlah

23

100%

 

Rerata

86,09

 

 

 

Berdasarkan tabel prestasi belajar pada siklus II di atas, diperoleh data sebagai berikut : Siswa yang memperoleh nilai 100 sejumlah 8 orang dengan persentase 35% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memeperoleh nilai 90 sejumlah 4 orang dengan persentase  17% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 80 sejumlah 6 orang, dengan persentase 26% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 70 sejumlah 4 orang dengan persentase 17% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 60 sejumlah 1 orang dengan persentase 4% .

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil Belajar Matematika KD 3.2 pada siklus II yaitu 22 orang siswa 22 atau 96% mengalami ketuntasan dan 1 orang siswa atau 4% dinyatakan tidak lulus.

Dari hasil tes pembelajaran Matematika KD 3.2 dengan metode pembelajaran inkuiri dan pengguanaan media benda konkrit siklus II, juga dapat dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:

Diagram 4.3 Prestasi Belajar Matematika KD 3.2 Siklus II

c.         Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan teman sejawat, dalam hal ini guru senior untuk mengamati aktivitas dan kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran.

d.        Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan dengan mengkaji peningkatan prestasi belajar siswa dengan ketercapaian indikator kinerja. Refleksi juga dilakukan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan selama pelaksanaan penelitian. Kelemahan dalam pelaksanaan penelitian digunakan guru untuk memperbaiki pelaksanaan penelitian selanjutnya, sedangkan kekuatan penelitian dijadikan bahan meningkatkan kualitas penelitian yang akan dilaksanakan berikutnya.

Secara umum tidak ada kelemahan yang cukup mengganggu dalam proses pembelajaran Matematika. Sedangkan kelebihan siklus II adalah tingginya aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Demikian juga guru, mampu mendisain pembelajaran yang multi makna khususnya pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dan pengguanaan media benda konkrit.

Adanya peningkatan prestasi belajar siswa yang sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti maka tidak diperlukan siklus selanjutnya. Dengan demikian hipotesis tindakan penelitian ini yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dan pengguanaan media benda konkrit dapat meningkatkan hasil Belajar Matematika tentang Luas bangun datar pada siswa kelas IV SDN Gentinggunung  Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2021/2022, sudah tercapai.

D.      Pembahasan Tiap SiIklus dan Antarsiklus

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan prestasi Belajar Matematika  materi luas bangun datar menggunakan metode pembelajaran inkuiri dan pengguanaan media benda konkrit. Peningkatan prestasi belajar pada penelitian ini berdasarkan pada ketuntasan belajar siswa dan rata-rata prestasi belajar. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a.         Ketuntasan Prestasi Belajar

Berdasarkan tes formatif yang dilakukan diakhir pertemuan pada setiap siklus diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus

 

Pertemuan II

Jumlah (%)

Rata-rata Peningkatan

Sebelum perbaikan

 

6 (26%)

Siklus I

15 (65%)

3 (13%)

Siklus II

22 (96%)

2 (10%)

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa ketuntasan be­la­jar siswa pada siklus I meningkat menjadi 15 siswa (65%). Sedangkan rata-rata peningkatan ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 3 atau (13%).

Pada siklus II, ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 22 orang (96%)  Rata-rata peningkatan ketuntasan belajar pada siklus II sebesar 2  atau 10%.  Berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa terbukti bahwa penerapan pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri dan pengguanaan media benda konkrit dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gentinggunung Kompetensi Dasar  3.2  Luas bangun datar.

Berikut dijelaskan peningkatan ketuntasan prestasi belajar siswa pada setiap siklus dengan grafik , sebagai berikut.

Diagram 4.4    Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Setiap Siklus

b.        Rata-rata Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tes formatif yang dilakukan diakhir pertemuan pada setiap siklus diperoleh rata-rata hasil sebagai berikut.

Tabel 4.5 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus

 

Pertemuan III

Rata-rata Peningkatan

Pra  Siklus

 

49,57

Siklus I

73,04

7,83

Siklus II

86,09

4,35

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 73,048. Sedangkan rata-rata peningkatan ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 7,83.

Pada siklus II, rata-rata belajar siswa meningkat menjadi 86,09.  Peningkatan rata-rata pada setiap pertemuan sebesar 4,35. 

Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa terbukti bahwa penerapan pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri dan pengguanaan media benda konkrit dapat meningkatkan rata-rata prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gentinggunung  mata pelajaran Matematika Kompetensi Dasar  3.2  Luas bangun datar.

Berikut dijelaskan peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa pada setiap siklus dengan grafik , sebagai berikut.

Diagram 4.5 Rata-rata Prestasi Belajar Siswa Setiap Siklus

Berhasilnya tindakan ini sesuai dengan pendapat Mariatul Kibtiyah (2009) yang menyatakan bahwa model pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa tidak hanya sebagai objek pembelajaran, tetapi siswa menjadi subjek utama pembelajarn. Pembelajaran yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa akan lebih bermakna dan lebih mudah dimengerti oleh siswa sehingga prestasi belajar pun dapat meningkat.

Terjadinya hipotesis tindakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di samping aspek kognitif siswa, penerapan pendekatan tersebut juga mampu meningkatkan aspek afektif dan psikomotor. Aspek afektif yang tampak yakni kesungguhan, keberanian, sementara aspek psikomotor dapat dilihat dari kecepatan dan ketepatan siswa menyelesaikan serangkaian tugas. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sudjana (2002) bahwa dalam pembelajaran terdapat tiga ranah yang menjadi fokus peningkatan kualitas pembelajaran yakni ranah kognitif, ranah efektif, dan ranah psikomotoris. Dengan demikian hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan rujukan oleh penelitian yang hendak menelaah dan menindakkritisi sebagai fenomena aktual bidang pendidikan khususnya dalam hal inovasi pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu menciptakan interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan interaksi edukatif apabila secara sadar mempunyai tujuan mendidik, untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaannya. Peran guru dan interaksi edukatif adalah yang dengan sadar berusaha untuk mengubah tingkah laku, sikap, perbuatan anak didik menjadi lebih baik, dewasa dan bersusila yang cakap, yang harus bersikap aktif dalam interaksi edukatif adalah guru dan anak didik. Aktif dalam sikap, mental, dan perbuatan.

Peranan guru dalam interaksi pada kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri dan pengguanaan media benda konkrit dapat diubah menjadi interaksi yang bernilai edukatif yaitu interaksi yang dengan meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang, yang akhirnya memunculkan istilah guru disatu pihak dan anak didik di lain pihak. Keduanya berada dalam interaksi edukatif dengan posisi, tugas, dan tanggung jawab yang berbeda, namun dalam mencapai tujuan sama. Guru mempunyai tanggung jawab untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan dengan memberikan ilmu pengetahuan serta membimbingnya. Sedangkan anak didik berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan bantuan dan pembinaan dari guru. Interaksi edukatif haruslah menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumlah pengetahuan sehingga interaksi itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi ini harus berproses dalam ikatan tujuan pendidikan.

Dari hasil penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri dan pengguanaan media benda konkrit ternyata mampu membangun interaksi edukatif. Hal ini diindikasikan dengan keberhasilan guru untuk membantu anak didik dalam suatu perkembangan tertentu dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian, sedangkan unsur lainnya sebagai pengantar dan pendukung. Dengan demikian jelaslah bahwa penggunaan model pembelajaran  inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar  siswa ke arah yang lebih baik.

 DOWNLOAD FILE WORD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih aa kud kud segera membalas

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib