Full width home advertisement

kuliner

pendidikan

kesehatan

Post Page Advertisement [Top]

 

 


CONTOH KARYA ILMIYAH (KARIL) PENERAPAN METODE EXPLISIT INSTRUCTION 
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN PENERAPAN METODE EXPLISIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI  PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI  SD NEGERI GENTINGGUNUNG  KECAMATAN SUKOREJO
TAHUN 2013/2014.

Khudhori 818000187
khudhorialfaruq@yahoo.co.id
Abstrak
Penggunaan metode pembelajaran yang monoton pada Pembelajaran IPA Kelas VI SDN Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal menyebabkan siswa bosan, jenuh, dan pasif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi  perkembangbiakan makhluk hidup dengan menggunakan media Audio Visual dan penerapan metode Explisit Instruction. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus perbaikan pada materi pokok perkembangbiakan makhluk hidup. Hasil perbaikan pembelajaran mengalami meningkatan yang signifikan jika dilihat dari hasil belajar pra siklus. Hasil belajar pra silkus dari 34 siswa hanya 5 siswa atau 15% yang tuntas dan 29  atau 75% tidak tuntas dan rata-rata 49. Hasil perbaikan pembelajaran siklus I mengalami peningkatan menjadi 16 siswa atau 47% yang tuntas dan 18 siswa atau 53% tidak tuntas dan rata-rata kelasnya 65. Untuk hasil perbaikan siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 33 siswa atau 91% dan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa atau 9% dengan rata-rata 84. Dengan menggunakan media Audio Visual dan metode Exsplisit Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Gentinggunung Kecamatan Sukorejo pada mata pelajaran IPA materei perkembangbiakan makhluk hidup tahun pelajaran 2013/2014.
Kata Kunci :    Media Audio Visual dan Metode Explisit Instruction
                        Meningkatkan Pemahaman Siswa













       I.            Pendahuluan
A.       Latar Belakang Masalah
Sebagian siswa di SDN Gentinggunung masih menganggap bahwa mata pelajaran IPA adalah pelajaran yang sulit jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain serta Penggunaan metode pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa bosan, jenuh, dan pasif. Menurut Asep Herry Hernawan dalam Budiyono (2007:2) dalam Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, efektif dan tidaknya penggunaan metode pembelajaran tergantung dari kemampuan dan kemauan guru itu sendiri. Dengan metode yang efektif siswa akan termotivasi untuk belajar
1.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor 2 untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran, terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
a.    Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan        materi pelajaran
b.   Keberanian siswa untuk bertanya dan memberikan tanggapan terhadap materi masih kurang.
c.    Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran masih rendah.
d.   Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru.
2.    Analisis Masalah
Melalui diskusi dengan teman sejawat dan supervisor diketahui bahwa faktorpenyebab siswa kurang menguasaai materi yang diajarkan adalah :
a.    Penjelasan terlalu abstrak
b.   Kurangnya penggunaan metode yang bervariasi.
c.    Kurangnya media yang menarik perhatian siswa.
d.   Kurangnya perhatian siswa saat pelajaran berlangsung.
3.    Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis masalah diatas, maka peneliti ingin menggunakan alternatif untuk memecahkan masalah dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengadakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media audio visual dan metode Explisit Instruction
B.        Rumusan Masalah
Berdasarkan alternatif dan prioritas pemecahan masalah, peneliti dapat menentukan rumusan masalah perbaikan pembelajaran adalah  : “Apakah dengan pemanfaatan media pembelajaran audio visual dan metode Explisit Instruction dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi perkembangbiakan makhluk hidup mata pelajaran IPA di kelas VI SD Negeri Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal tahun 2013/2014”.
1.    Tujuan  Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan
Untuk memperbaiki tingkat penguasaan siswa, mencari data yang paling efektif dalam membelajarkan,  memberikan deskripsi dan referensi tambahan bagi guru dengan pemanfaatan media pembelajaran audio visual dan menggunakan metode Explisit Instruction.
2.    Manfaat  Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan
a.         Bagi Siswa
Ø Meningkatkan motivasi belajar
Ø Meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
Ø Meningkatkan kerjasama dalam kelompok belajar
Ø Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Ø Meningkatkan hasil belajar, yang dinyatakan dengan nilai yang diperolehnya
b.         Bagi Guru
Ø Meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran
Ø Meningkatkan gairah guru untuk menciptakan kondisi belajar yang menarik dan menyenangkan
Ø Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran di kelas
Ø Sebagai pedoman guru dalam meningkatkan mutu / kualitas pembelajaran.
c.         Bagi Lembaga
·                               Mewujudkan pembelajaran yang efektif disekolah.
·                               Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
·                               Sebagai bahan diskusi dalam  kelompok kerja guru
·                               Sebagai kontribusi adanya inovasi pembelajaran disekolah
·                               Meningkatkan prestasi sekolah dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik

    II.            Kajian Pustaka
A.       Penelitian Tindakan Kelas
1.    Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Suharsimi dalam Mohammad Asrori (2009:5) bahwa PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Menururt Hopkins dalam Rochiati Wiriaatmadja (2009:11) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan .
2.    Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Borg dalam Mohammad Asrori (2009:13) bahwa tujuan PTK adalah untuk pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelasnya sendiri, dan bukanya bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan
3.    Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Menurut  Sukidin (2010:40)  manfaat PTK adalah .
a.    Inovasi pembelajaran
b.   Pengembangan kurikulun ditingkat sekolah dan ditingkat kelas
c.    Peningkatan profesionalisme guru
B.        Karakteristik Peserta Didik
Metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya seyogyanya dapat diterapkan oleh guru sebagai seorang pendidik untuk mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu juga diperhatikan yaitu kebutuhan peserta didik. Adapun karakeristik anak usia SD menurut Syamsu Yusuf LN (1998:178) adalah sebagai berikut:
1.    Anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti : membaca, menulis, dan berhitung).
2.    Masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata (vocabulary).
3.    Adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluarga juga dia mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah bertambah luas.
4.    Anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu ia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya.
5.    Anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya.
6.    Perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik.
C.        Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1.    Pengertian KKM
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria nilai paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Penentuan KKM dilakukan  diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran (guru kelas) di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
KKM yang dipakai untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang perkembangbiakan makhluk hidup sesuai dengan kebutuhan bagi siswa kelas VI semester I SD Negeri Gentinggunung tahun ajaran 2013/2014 melalui media audio visual dan penerapan metode explisit instruction adalah 75.
2.    Fungsi KKM
a.    Bagi guru sebagai acuan untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK)
b.   Bagi peserta didik sebagai acuan untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran
c.    Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD – nya
d.   Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran
e.    Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid)
3.    Tahapan Penetapan KKM
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran (guru kelas). Adapaun langkah dan tahapan penetapan KKM antara lain:
a.    Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KKM KD, KKM SK, KKM mata pelajaran, KKM semester, dan KKM tahun pelajaran.
b.   Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran (guru kelas) disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan standar bagi guru dalam melakukan penilaian
c.    KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan
d.   KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik
Yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa. Kompleksitas mengacu pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar yang bersangkutan. Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar, laboratorium (jika diperlukan), alat peraga, media pembelajaran, dan lain-lain. Sedangkan Intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta didik.


D.       Karakteristik Mata Pelajaran
Karakteristik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah :
1.    Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kamus Umum Bahasa Indonesia dalam Budiyono (2007:7) Ilmu mempunyai arti pengetahuan atau kepandaian (baik tentang segala yang masuk jenis kebatinan maupun yang berkenaan dengan keadaan alam, Pengetahuan berarti segala apa yang diketahui, Ilmu Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui atau akan diketahui berkenaan dengan sesuatu hal. Alam berarti dunia. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam  berarti  Ilmu yang akan mempelajari segala sesuatu yang akan diketahui berkenaan dengan dunia dan segala isinya
2.    Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Tujuan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi dirinya dan lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari serta pemanfaatannya.
3.    Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Menurut Nuryani Rustaman (2011:1.6) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah mata pelajaran yang merupakan himpunan fakta serta aturan yang yang menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya. Fakta-fakta tersebut disusun secara sistematis serta dinyatakan dengan bahasa yang tepat dan pasti sehingga mudah dicari kembali dan dimengerti untuk komunikasi
E.        Penggunaan Metode
1.    Pengertian Metode Explisit Instruction
Menurut Arends dalam Trianto (2011:41) Model Explicit Instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
2.    Tujuan Penggunaan Metode Explisit Instruction
a.    Agar siswa dapat mempraktekkan apa yang telah dipelajari.
b.   Siswa dapat belajar bekerjasama dengan orang lain.
c.    Dapat belajar mengambil keputusan dalam kelompok secara spontan.
d.   Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
3.    Karakteristik Metode Explicit Instruction
a.    Kegiatan pembelajaran bukan pada objek sebernarnya.
b.   Kegiatan dilaksanakan secara kelompok.
c.    Alternatif untuk pembelajaran sikap.
d.   Peran guru sebagai pembimbing.
e.    Ada topik permasalahan.
f.    Ada peran yang perlu dimainkan siswa
4.    Pengalaman Belajar Yang Diperoleh Melalui Metode Explicit Instruction adalah:
a.    Pengalaman bermain peran
b.   Kemampuan kerjasama
c.    Membuat keputusan
d.   Interaksi dan bersosialisasi kegiatan
e.    Berpikir kritis dan menganalisis kegiatan.
5.    Langkah-langkah Penggunaan Metode Explicit Instruction
a.    Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
b.   Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan.
c.    Membimbing pelatihan.
d.   Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
e.    Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.
6.    Kelebihan dan Kelemahan Metode Explicit Instruction
Kelebihan:
a.    Siswa benar-benar dapat menguasai pengetahuannya;
b.   Semua siswa aktif / terlibat dalam pembelajaran
Kelemahan:
a.    Memerlukan waktu lama sehingga siswa yang tampil tidak begitu lama.
b.   Untuk mata pelajaran tertentu.
7.    Alasan Peneliti Menggunakan Metode Explicit Instruction
Alasan peneliti menggunakan metode Explicit Instruction dalam proses perbaikan pembelajaran materi perkembang biakan makhluk hidup adalah sebagai berikut:
a.    Bermain merupakan kebutuhan setiap anak.
b.   Bermain merupakan keaktifan yang menimbulkan kegembiraan danmenyenangkan.
c.    Proses belajar mengajar yang dilakukan dengan bermain akan mendorong siswa aktif belajar.
d.   Dengan bermain pengetahuan, keterampilan dan daya fantasi anak akan berkembang.
F.         Penggunaan Media Audio Visual
Menurut  Schram dalam Rudi Sushilana (2009:6) bahwa media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaat untuk keperluan pembelajaran
1.    Pengertian Media Audio Visual
Menurut Harmawan (2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar)”.
2.    Tujuan Penggunaan Media Audio Visual
a.    Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
b.   Meningkatkan efiseinsi proses pembelajaran.
c.    Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar, dan
d.   Membantu konsentrasi pembelajar dalam pembelajaran.
3.    Karakteristik Media Audio Visual
Miarso (1986,34) Karakteristik media Audio Visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu media audio dan visual.. 
4.    Pengalaman Belajar Yang Diperoleh Melalui Media Audio Visual adalah:
a.    Lebih memahami bagaimana cara mencangko, stek, dan runduk
b.   Kemampuan mencermati cara mencangko, stek, dan runduk
c.    Membuat kesimpulan
d.   Interaksi dan bersosialisasi kegiatan
e.    Berpikir kritis dan menganalisis kegiatan
5.    Langkah-langkah Penggunaan Media Audio Visual
a.    Menetapkan masalah yang menarik perhatian siswa.
b.   Menetapkan gambar dan tulisan topik yang akan dibahas.
c.    Menata LCD, CD, dan Laptop
d.   Membuka program microsoft powerpoint materi perkembangbiakan makhluk hidup.
e.    Menunjuk beberapa siswa untuk praktek menunjukkan perkembangbiakan makhluk hidup dengan LCD
f.    Kesimpulan dan saran dari kegiatan bermain peran.
6.    Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual
Kelebihan:
a.    Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.
b.   Memberikan kemungkinan tatatp muka dan mengamati respons dari penerima pesan.
c.    Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat.
d.   Memiliki variasi tehnik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
e.    Memungkinkan penyajian dengan berbagai kombinasi warna, animasi, dan bersuara.
f.    Dapat dipergunakan berulang-ulang.
g.    Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar, karena kontrol sepenuhnya pada komunikator.
Kelemahan:
a.    Pengadaan mahal dan tidak semua sekolah dapat memiliki.
b.   Memerlukan perangkat keras (hardware) yaitu komputer dan LCD untuk memproyeksikan pesan.
c.    Memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan tehnik-tehnik penyajian (animasi) yang kompleks.
d.   Diperlukan ketrampilan khusus dan kerja yang sistematis untuk menggunakannya.
e.    Menuntut ketrampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada desain program komputer microsoft powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh penerima.
f.    Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki ketrampilan menggunakan, dapat memerlukan operator atau pembantu khusus.
7.    Alasan Peneliti Menggunakan Media Audio Visual
Alasan peneliti menggunakan Media Audio Visual dalam proses perbaikan pembelajaran materi perkembang biakan makhluk hidup adalah sebagai berikut:
a.    Bermain merupakan kebutuhan setiap anak.
b.   Bermain merupakan keaktifan yang menimbulkan kegembiraan dan menyenangkan.
c.    Proses belajar mengajar yang dilakukan dengan bermain akan mendorong siswa aktif belajar.
d.   Dengan bermain pengetahuan, keterampilan dan daya fantasi anak akan berkembang.
B.        Prestasi Belajar
1.    Prestasi
Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.
2.    Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kauantitas tingkahlaku.
3.    Prestasi Belajar
Purwodarminto (1979 : 251) mengemukakan bahwa prestasi adalah standart test untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang telah dicapai. 
Webster’s dalam Haryanto (2010) Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Prestasi Belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Gentinggunung semester I tahun ajaran 2013/2014 dalam mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi Perkembangbiakan makhluk hidup, yang dinyatakan secara kualitatif maupun  secara kuantitatif berdasarkan pengukuran atau hasil tes formatif.
4.    Mengenal Perkembangbiakan makhluk hidup
Perkembangbiakan makhluk hidup adalah usaha makhluk hidup untuk melestarikan jenisnya agar tidak terjadi kepunahan
Makhluk hidup itu ada dua jenis yaitu hewan dan tumbuhan, tumbuhanberkembanbiak dengan 2 (dua) cara yaitu secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Dengan menggunakan metode explisit instruction dan media audio visual yang dipilih oleh peneliti dimaksudkan untuk merangsang keaktifan siswa agar tumbuh keberanian mengaktualisasikan, pengetahuan, pemunculan ide-ide sehingga anak dalam proses belajar dapat meraih prestasi belajar yang maksimal, khususnya dalam materi Perkembangbiakan makhluk hidup.


 III.            Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A.       Subjek, Tempat,  dan Waktu  Penelitian
1.    Subjek
Subjek yang diambil peneliti adalah siswa kelas VI SD Negeri Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten  Kendal tahun pelajaran 2013/2014,  dengan jumlah siswa 34 anak terdiri  dari 12 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan dan berasal dari keluarga yang pendidikan orang tuanya mayoritas lulusan SD.
2.    Tempat
Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SD Negeri Gentinggunung Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal.
3.    Waktu Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dengan 2 siklus, yaitu :
Siklus I       :    Kamis, 03 Oktober 2013
Siklus II      :    Kamis, 03 Oktober 2013
4.    Pihak yang Membantu Penelitian
Pihak yang membantu peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas adalah  supervisor I,  supervisor II, Kepala Sekolah SD Negeri Gentinggunung, dan teman sejawat.
B.        Desain  Prosedur Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan
1.    Deskripsi Per Siklus
a.    Pra Siklus
Siswa kelas VI  SD Negeri Gentinggunung, dalam pembelajaran IPA materi Perkembangbiakan makhluk hidup yang dilaksanakan  pada  hari Kamis tanggal 26 September 2013 masih belum berhasil, terbukti dari hasil belajar setelah diadakan tes pada akhir pelajaran, dari 34 siswa yang telah mencapai ketuntasan 5 siswa (15%) dan 29 siswa (75%) belum tuntas. Dengan demikian, hasil pembelajaran masih jauh dari yang diharapkan.
b.   Siklus I
1)   Perencanaan
a)    Melakukan identifikasi masalah, menganalisis masalah, dan merumuskan masalah
b)   Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
c)    Menyusun alat observasi
d)   Merancang alat evaluasi
e)    Langkah-langkah perbaikan pembelajaran terdiri dari:
Ø Kegiatan Awal (10 menit)
Ø Kegiatan Inti (35 menit)
Ø Kegiatan Akhir (10 menit)
Ø Pekerjaan Rumah (5 menit ).
2)   Pelaksanaan
3)   Pengamatan
4)   Refleksi
c.    Siklus II
1)   Perencanaan
a)    Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut:
b)   Melakukan identifikasi masalah, menganalisis masalah, merumuskan masalah
c)    Merancang/menyusun rencana perbaikan pembelajaran.
d)   Menyusun alat observasi
e)    Merancang alat evaluasi
f)    Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
g)    Rencana perbaikan pembelajaran terdiri dari:
Ø Kegiatan Awal (10 menit)
Ø Kegiatan Inti (35 menit)
Ø Kegiatan Akhir (10 menit)
Ø Pekerjaan Rumah ( 5 menit ).
2)   Pelaksanaan
3)   Pengamatan
4)   Refleksi
2.    Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai adalah data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias, dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih aa kud kud segera membalas

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib