A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan
1. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang subjek peneliannya adalah siswa kelas VI SD Negeri Gentinggunung. Jumlah siswa kelas VI adalah 34 terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas VI ini kurang aktif, siswa cepat bosan kalau hanya duduk dan mendengarkan. Pada umumnya mempunyai intelegensi yang rata-rata cukup.
KKM SD Negeri Gentinggunung untuk mata pelajaran IPA adalah 75. Dan tingkat ketuntasan adalah 15 % siswa telah mencapai KKM. Pada pembelajaran IPA Kompetensi Dasar Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan di kelas VI pada tanggal 26 September 2013 diperoleh rata-rata nilai 49. Sedangkanl 85 % siswa atau 29 dari 34 siswa belum mencapai tingkat ketuntasan. Dan hanya 15 % siswa atau 5 dari 34 siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan.
Dalam pembelajaran IPA guru kurang dapat membuat suasana belajar yang menarik dan menyenangkan. Pembelajaran berpusat pada guru. Metode pembelajaran yang digunakan tidak variatif. Siswa tidak diberi kesempatan mencoba dan menemukan sendiri. Pada saat pembelajaran berlangsung sebagian siswa bermain sendiri. Sehingga banyak siswa yang tidak memahami masalah yang harus diselesaikan. Selain itu juga banyak siswa yang tidak dapat memahami dan salah pengertian terhadap praktek mencangkok, stek, dan merunduk. Akhirnya prestasi belajar siswa rendah.
Setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, diperoleh hasil sebagaimana tersebut di bawah ini.
2. Deskripsi Hasil Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap awal perencanaan peneliti melakukan refleksi tentang pembelajaran IPA di kelas VI.
Selanjutnya peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja siswa, lembar pengamatan, rubik asesmen, tes formatif, dan lembar penilaian pribadi. Selain itu juga menyiapkan alat peraga berupa benda-benda konkret seperti : batang jambu, batang teh, batang mangga, tanaman stowberi, dan lain-lain.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru mengawali pembelajaran dengan memberi apersepsi. Guru mengadakan tanya jawab. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi. Untuk menambah semangat siswa diajak menyanyi.
Dalam kegiatan inti, guru memberikan penjelasan tentang perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan terutama cangkok, stek, dan runduk. Kemudian dipraktekkan dengan berdiskusi terlebih dahulu.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan teman-temannya.. Kelompok lain memberi komentar dan masukan.
Untuk menguatkan pemahaman siswa, guru memberi soal-soal latihan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Pada kegiatan akhir siswa dengan dibantu guru menyimpulkan pelajaran. Kemudian mengerjakan tes formatif.
Berdasar pelaksanaan perbaikan pembelajaran diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.5. Tabel Prestasi Belajar Siklus I
Nilai
Jumlah Siswa
Persentase
Tidak tuntas ( < 75 )
Tuntas ( ≥ 75 )
18
16
53%
47%
Dari data tersebut di atas terlihat kenaikan yang signifikan. Dari 15 % siswa yang mencapai tingkat ketuntasan pada prasiklus menjadi 47 % siswa yang mencapai tingkat ketuntasan pada siklus I. Jadi ada kenaikan sebesar 32 %.
c. Hasil Pengamatan
Berikut ini adalah hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh pengamat.
1) Aspek keaktifan siswa mengikuti pembelajaran.
Hasil nilai rata-rata 2,9. Jika dikualitatifkan menjadi nilai A.
2) Aspek keberanian bertanya dan menjawab pertanyaan.
Hasil nilai rata-rata 2,7. Jika dikualitatifkan menjadi nilai A.
3) Aspek keberanian mengungkapkan ide dan gagasan.
Hasil nilai rata-rata 2,4. Jika dikualitatifkan menjadi nilai B.
4) Nilai rata-rata tiga aspek adalah 8,0. Apabila dikualitatifkan menjadi nilai A.
Berdasar nilai tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1) Ada dua kelompok yang telah berdiskusi dengan sangat baik yaitu kelompok III dan VI yang mendapat nilai 92 atau kalau dikualitatifkan menjadi nilai A.
2) Ada empat kelompok yang telah berdiskusi dengan baik yaitu kelompok I, II, V, dan VI, yang mendapat nilai 88, 80, 84, dan 84 atau kalau dikualitatifkan menjadi nilai B.
3) Nilai rata-rata adalah 87. Jika dikualitatifkan menjadi nilai B, jadi rata-rata siswa berdiskusi dengan baik.
Berdasar catatan pengamat terdapat temuan-temuan sebagai berikut:
1) Siswa terlihat aktif mengikuti pembelajaran.
2) Saat berdiskusi sebagian siswa masih bermain sendiri dan bercerita dengan temannya.
3) Keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan meningkat.
4) Ada beberapa siswa yang lebih suka bertanya pada temannya.
5) Keberanian siswa mengungkapkan ide dan gagasan meningkat.
6) Pemberian pertanyaan kurang merata.
7) Pemberian motivasi dari guru masih kurang.
8) Guru kesulitan memberi bimbingan kepada semua siswa.
9) Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya masih kurang.
d. Refleksi
Hasil refleksi menunjukkan adanya perubahan baik dari pihak guru maupun siswa.
Berdasar hasil refleksi terdapat temuan-temuan yang menunjukkan keberhasilan dan kekurangan sebagai berikut :
Keberhasilan
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sudah baik sesuai dengan kurikulum.
2) Guru sudah memberi apersepsi dengan baik, sudah mampu menggali pengetahuan awal siswa terhadap materi pelajaran.
3) Guru sudah mengaitkan pembelajaran dengan realitas kehidupan sehari-hari.
4) Penjelasan materi cukup jelas tidak terlalu cepat sehingga dapat dipahami siswa.
5) Penggunaan metode sudah tepat sehingga dapat membangkitkan minat siswa terhadap pembelajaran.
6) Guru sudah berperan sebagai fasilitator dengan baik, guru sudah menyiapkan keperluan yang dibutuhkan siswa.
7) Siswa sudah berdiskusi dengan baik.
8) Hasil belajar siswa meningkat.
9) Bahasa yang digunakan guru sudah baik.
10) Siswa dengan bimbingan guru dapat membuat kesimpulan pelajaran.
11) Guru sudah memberi tes formatif dengan baik. Lembar soal sudah dipersiapkan sehingga pelaksanaan tes berjalan efisien.
12) Guru sudah memberi penilaian oetentik.
13) Guru telah melatih siswa membuat penilaian terhadap dirinya sendiri.
Kekurangan
1) Guru kurang memberi motivasi.
2) Pengelolaan kelas masih perlu dioptimalkan.
3) Pemberian pertanyaan dari guru kurang merata.
4) Guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
5) Guru kurang memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan.
6) Saat berdiskusi sebagian siswa masih bermain dan bicara dengan temannya.
7) Permasalahan yang ditemukan siswa sangat sederhana sehingga mudah sekali dikerjakan.
8) Masih ada beberapa siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran.
9) Beberapa siswa tidak memberi penilaian terhadap dirinya sendiri sesuai dengan kenyataan.
10) Hasil tes formatif belum mencapai tingkat ketuntasan klasikal.
Berdasar hasil tes formatif terlihat peningkatan hasil belajar yang signifikan. Dari 15 % atau 5 siswa dari 34 siswa yang mengalami ketuntasan, pada siklus I menjadi 47 % atau 16 siswa dari 34 siswa telah mencapai tingkat ketuntasan. Jadi ada peningkatan sebesar 32 %.
Berdasar pengamatan, guru sudah dapat mengelola pembelajaran dengan baik. Ini ditunjukkan hasil rata-rata skor pada lembar observasi aktifitas siswa mengikuti pembelajaran mencapai 8,0. Jika kualitatifkan menjadi nilai A. Berarti rata-rata siswa telah mengikuti pembelajaran dengan baik.
Untuk aktifitas siswa berdiskusi memperoleh rata-rata skor 86,7. Jika dikualitatifkan menjadi nilai B. Hal ini berarti rata-rata siswa telah berdiskusi dengan baik. Keadaan kelas semakin terkendali dan terarah. Guru sudah mempersiapkan pembelajaran dengan sebaik-baiknya sehingga pembelajaran berjalan efektif.
Namun demikian masih ada beberapa kelemahan yaitu guru kurang memberi motivasi pada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan ide serta gagasan. Sehingga keaktifan siswa masih perlu ditingkatkan lagi. Selain itu guru juga kurang memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan karena jumlah siswa cukup banyak. Sebagian siswa memberi bantuan kepada teman-temannya yang belum memahami.
Berdasar hal di atas pembelajaran masih perlu diperbaiki lagi. Karena tingkat ketuntasan belum mencapai KKM SD Negeri Gentinggunung yaitu pembelajaran dianggap tuntas jika 85 % siswa atau lebih telah mencapai KKM yaitu 75. Selain itu siswa masih dapat diaktifkan lagi dengan kegiatan yang lebih menarik dan menantang. Oleh sebab itu peneliti akan melanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
3. Deskripsi Hasil Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap awal perencanaan siklus II peneliti melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas VI pada siklus I. Peneliti mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Kelebihan pada siklus I dipertahankan, sedangkan kekurangannya diupayakan untuk diperbaiki pada siklus II.
Pada siklus II diupayakan agar semua siswa bisa aktif berdiskusi dan masalah yang ditemukan berkualitas. Untuk itu peneliti merancang diskusi yang didalamnya melanjutkan kegiatan motoriknya.
Peneliti menyusun RPP Siklus II, Lembar Kerja Siswa, lembar pengamatan, rubik assesmen, tes formatif, dan lembar penilaian pribadi.
Berikut ini adalah skenario pembelajaran yang telah disusun pada siklus II.
1) Guru memberikan penjelasan tentang perkembangbiakan tumbuhan, terutama cangkok, stek, dan runduk.
2) Siswa praktek yang berkaitan dengan perkembangbiakan tumbuhan, terutama cangkok, stek, dan runduk..
3) Guru sebagai fasilitator dan memberi bimbingan.
4) Siswa menyampaikan hasil diskusi.
5) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi.
6) Siswa mengerjakan soal-soal latihan.
7) Guru dan siswa melakukan tanya jawab untuk menguatkan pemahaman siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
Setelah semua siap peneliti dan pengamat melakukan simulasi, dan simulasi ini ternyata semua dapat berjalan sesuai dengan rencana.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru mengawali pembelajaran dengan memberi apersepsi. Setelah siswa siap menerima pelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi agar siswa mengikuti pembelajaran dengan baik.
Semua siswa segera mempersiapkan diri bergabung dengan teman kelompoknya. Agar tidak bingung, masing-masing kelompok diarahkan untuk menuju halaman sekolah.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan teman-temannya. Kelompok lain memberi komentar dan masukan.
Untuk menguatkan pemahaman siswa, guru memberi soal-soal latihan dan memberi kesempatan
Pada kegiatan akhir siswa dengan dibantu guru siswa menyimpulkan pelajaran. Kemudian mengerjakan tes formatif.
Berdasar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.10. Tabel Prestasi Belajar Siklus II
Nilai
Jumlah Siswa
Persentase
Tidak tuntas ( < 75 )
Tuntas ( ≥ 75 )
3
31
9%
91%
c. Hasil Pengamatan
Berikut ini adalah hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh pengamat.
1) Aspek keaktifan siswa mengikuti pembelajaran.
Hasil nilai rata-rata 2,9. Apabila dikuantitatifkan menjadi 2,9 x 3 = 8,7. Nilai tersebut jika dikualitatifkan menjadi nilai A.
2) Aspek keberanian bertanya dan menjawab pertanyaan.
Hasil nilai rata-rata 2,8. Apabila dikuantitatifkan menjadi 2,8 x 3 = 8,4. Nilai tersebut jika dikualitatifkan menjadi nilai A.
3) Aspek keberanian mengungkapkan ide dan gagasan.
Hasil nilai rata-rata 2,8. Apabila dikuantitatifkan menjadi 2,8 x 3 = 8,4. Nilai tersebut jika dikualitatifkan menjadi nilai A.
4) Nilai rata-rata tiga aspek adalah 8,4. Apabila dikualitatifkan menjadi nilai A. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa telah mengikuti pembelajaran dengan sangat baik.
LANJUTKAN MEMBACA DI SINI




Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih aa kud kud segera membalas